Tragis. Jual Ginjal Setelah Gagal Jadi Caleg

adsense 336x280
Pemilu 2014 kemarin belum lama berlalu. Dan dibalik itu banyak cerita dan kisah yang patut kita jadikan pelajaran dan hikmah. Ada yang berhasil duduk menjadi anggota legislative dan banyak pula yang gagal.
Chandra Saputra (26) adalah salah satu dari sekian banyak yang gagal menjadi anggota legislatif. Ia gagal menjadi anggota legislatif sebagai caleg di Dapil 4 kabupaten pekalongan. Karena tak dapat membayar utang dia kabur dari rumahnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
Sekarang sudah beberapa hari dia tidur bersama dengan puluhan tuna wisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Kedatanganya ke Jakarta ini bertujuan untuk menjual ginjalnya yang rencananya akan digunakan untuk menutupi hutang-hutangnya. Ia berencana menjula ginjalnya sekitar Rp. 420 juta, sesuai besar hutang hutangnya.
"Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di Stasiun Jatinegara," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/5/2014), di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.
Chandra mengaku hanya membawa pakaian seadanya saja dan hp sebagai alat komunikasi dengan keluarga saja.
"Awalnya, saya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan. Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya Karang Taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri," tutur pemuda yang sudah tiga tahun bekerja sebagai asisten pribadi anggota DPR dari Partai Demokrat itu.
Akhirnya, Chandra tanpa piker panjang ia mendaftarkan ke KPU setempat. Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itu pun sisa suara.
"Enggak sesuai harapan, Mas, karena partainya juga sedang digunjang-ganjing info tak sedap. Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara," jelasnya.
Sementara kedua orangtuanya, ayahnya pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta sekaligus penjual sayur, juga sempat memberikan dana kepadanya sebesar Rp 180 juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya kampanye.
Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal. Banyak orang mendatangi kediamannya untuk menagih utang.
Awalnya ibu Chandra sendiri yang rela menjual ginjalnya untuk menutupi hutangnya. Tapi Chandra dengan tegas menolak.
Ia telah berkeliling Ke Depok hingga Tangerang, tapi hasilnya nihil. Lantaran pengusaha kaya yang dicarinya untuk membeli ginjalnya telah berpindah rumah. Bahkan telah berkeliling Jakarta namun belum juga menemukan pembeli. Pernah juga terpikir menjual ginjal kerumah sakit, namun kemudian ia mengetahui bahwa menjual ginjal tidakl diperbolehkan.
Ia menceritakan, kedua Bapak Ibunya masih menelepon untuk menanyakan kabar. Terkadang orangtuanya mengatakan sering diteror atau disambangi rentenir sampai pukul 01.30 pagi.
Rencananya, pada Rabu (14/5/2014) ini Chandra ingin bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan karena, menurut dia, sosok Dahlan Iskan baik dan berjiwa sosial tinggi. Ia berharap mendapat masukan ataupun solusi dan bantuan dari Dahlan Iskan.
"Saya ingin sekali bertemu beliau. Dia orangnya baik, sekaligus memiliki sosial tinggi. Mudah-mudahan permasalahan aku pun selesai berkat bantuannya," jelasnya.
adsense 336x280

0 Response to "Tragis. Jual Ginjal Setelah Gagal Jadi Caleg"

Post a Comment

Terimakasih Atas Kunjunganya